SUASANA KHUSYUK IRINGI DZIKIR TAUBAT SANTRIWAN KAMPUS 3

PPMS KAMPUS 3 – Selasa malam (10/12/2024), santriwan dan para pengasuh memenuhi Musala Kampus 3 Pondok Pesantren Muqimus Sunnah dengan suasana khusyuk dalam kegiatan Dzikir Taubat. Dua santri dari Madrasah Aliyah, yakni M. Ulul Albab (kelas 5) dan M. Akbar Yudhistira (kelas 4), memimpin kegiatan ini dengan rangkaian dzikir yang disusun oleh K.H.M. Zen Syukri.

Para santri dan pengasuh mengawali acara dengan membaca surah Al-Fatihah yang mereka tujukan kepada para guru sebagai bentuk penghormatan dan doa. Setelahnya, lantunan dzikir mulai menggema, menciptakan suasana penuh ketenangan dan spiritualitas. Para santri tampak begitu khusyuk melafalkan kalimat tasbih, tahmid, dan istighfar secara berulang-ulang.

Menurut Fajar Nurrahman, Ketua (OSMUS) Divisi Peribadatan, tujuan utama dari kegiatan Dzikir Taubat ini adalah untuk memperkuat spiritualitas para santri dan mendidik mereka untuk senantiasa melafalkan kalimat dzikir. “Tujuan dzikir taubat ialah meningkatkan spiritual para santri pada Allah yang Maha Esa dan supaya mendidik para santri untuk melafazkan kalimat tasbih. Manfaatnya, supaya hati para santri menjadi lembut dan terhindar dari penyakit hati,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini memberikan suasana spesial bagi seluruh peserta. “Sebagai santri, kami pasti merasakan suasana spesial setelah melakukan rangkaian ibadah. Sebab, sejatinya manusia itu tempatnya salah dan dosa,” lanjut Fajar dengan penuh hikmah.

Selain bertujuan untuk mengharapkan ridho dan ampunan dari Allah SWT., kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya Pondok Pesantren Muqimus Sunnah dalam membentuk karakter santri yang rendah hati dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kegiatan Dzikir Taubat ini memberikan kesempatan bagi para santri untuk merasakan ketenangan batin dan membersihkan hati dari penyakit-penyakit seperti iri, dengki, dan sombong. Para peserta pun mengakhiri rangkaian kegiatan dengan doa bersama untuk memohon ampunan dan keberkahan. Suasana malam itu benar-benar menjadi momen refleksi dan taubat yang mendalam bagi santriwan Kampus 3 Pondok Pesantren Muqimus Sunnah.

(Dafa, Iqbal, Dimas, Salam, Zait, Ishom, Zaky) | TIM JURNALIS
Selasa, 10 Desember 2024

Bagikan Berita ini di Medsos-mu!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Satuan Pendidikan Mu'adalah

Satuan Pendidikan Mu’adalah adalah program pendidikan resmi yang berada dibawah Direktorat Pendidikan Diniyyah dan Pesantren Kementrian Agama RI setelah terbitnya Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 18 Tahun 2014 disamakan dengan pendidikan Madrasah Tsanawiyyah dan ‘Aliyah yang berada di bawah Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama. Jadi, lulusan Satuan Pendidikan Mu’adalah akan mendapatkan ijazah yang bisa digunakan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.

Dalam program Satuan Pendidikan Mu’adalah ini pesantren diberikan kewenangan dan keleluasaan dalam mengatur kurikulum dan sistem pendidikan, serta tidak diikutkan Ujian-ujian kenegaraan. Pesantren dapat secara mandiri merancang pengembangan kompetensi santrinya dengan tetap mendapat ijazah yang diakui oleh negara.